WELCOME SELAMAT DATANG SUGENG RAWUH, TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA THANKS FOR YOUR VISIT

Friday, December 27, 2013

Prebiotic dan Cookies

Prebiotik didefinisikan oleh Food and Agriculture Organization (FAO)sebagai komponen yang memberi manfaat bagi yang mengkonsumsinya yang dihubungkan dengan efek modulasi mikrobiota (Anonim, 2007). Suatu prebiotik bisa jadi merupakan suatu fiber, namun suatu fiber belum tentu prebiotik. Komponen yang diklasifikasikan sebagai prebiotik harus mempunyai sifat: 1) tidak dihidrolisa dan tidak diserap dibagian atas saluran pencernaan sehingga dapat mencapai kolon tanpa mengalami perubahan struktur ; 2) tidak diekskresikan dalam tinja karena telah terfermentasi oleh bakteri kolon menjadi SCFA, L-laktat, karbon dioksida dan hidrogen (Grizard, 1999), serta 3) mampu memodulasi mikroflora kolon menjadi komposisi yang menguntungkan kesehatan (Collin, 1999). Beberapa komponen yang tidak tercerna oleh enzim manusia, dan berpotensi sebagai prebiotik antara lain adalah: resistant oligosaccharide, resistant starch, dan dietary fiber.
Konsumsi prebiotik mempunyai beberapa manfaat, yaitu dapat: menghambat pertumbuhan bakteri patogen, meningkatkan penyerapan kalsium, mencegah kanker usus, memberikan pengaruh terhadap sistem imun (immunological effect) dan dapat menurunkan kolesterol (Manning dan Gibson, 2004)

Cookies merupakan produk yang praktis, mudah disimpan, dan dibawa, serta mudah dalam penyajiannya, sehingga sangat cocok sebagai makanan selingan. Adanya cookies yang mengandung komponen-komponen prebiotik menjadi suatu kebutuhan untuk membantu mencukupi kebutuhan energi dan gizi di samping mendapatkan efek kesehatannya. Salah satu bahan dasar yang dapat digunakan untuk membuat cookies prebiotik adalah tepung garut (Indriyani, 2006; Mileiva, 2006).
Cookies merupakan salah satu snack alternatif yang dianjurkan untuk balita. Balita memiliki lambung yang kecil, sehingga hanya sanggup makan dalam porsi kecil. Anak prasekolah yang makan kurang dari empat kali sehari akan mengalami kekurangan energi dan nutrisi. Oleh karena itu pemberian makan ataupun snack yang sering diperlukan untuk mencukupi kebutuhan energinya (Network of the Federal/Provincial/Territorial Group on Nutrition and National Institute of Nutrition, 1989 dalam Anonim, 1997).
American Health Foundation merekomendasikan asupan dietary fiberuntuk anak-anak  diatas dua tahun disesuaikan dengan usianya. Jumlah  konsumsi dietary fiber yang ditetapkan oleh NHMRC untuk anak usia 1-3 tahun adalah 14g/hari, sedangkan pada anak usia 4-8 tahun 18g/hari (Anonim, 2006). Pembuatan cookies dari bahan yang mengandung dietary fibermerupakan  salah satu alternatif snack yang dapat mendukung kebutuhan kalori anak sekaligus kebutuhan dietary fiber-nya.

0 comments:

Post a Comment